halopalestina.com – Al-Quds. Penjajah israel akan menyetujui pembangunan ribuan unit tempat tinggal di bagian timur kota Al-Quds, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr, Jum’at (13/11/2020). Eskalasi aktivitas permukiman di bagian timur kota Al-Quds ini ditargetkan terlaksana sebelum Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS terpilih pada 20 Januari mendatang.
Surat kabar ibrani Haaretz edisi Kamis (12/11/2020), melansir bahwa otoritas kota penjajah israel di Al-Quds dan otoritas wilayah penjajah israel sedang bekerja untuk menentukan dan mempercepat persetujuan atas rencana pembangunan permukiman israel selama 2 bulan kedepan. Hal tersebut dilakukan agar mencegah dihentikannya perluasan permukiman israel, saat Joe Biden mulai menjabat Presiden pada Januari mendatang.
Saat masa kampanye, Presiden AS terpilih Joe Biden dan Wakil Presidennya Kamala Harris mengatakan bahwa akan berpegang teguh terhadap solusi 2 negara, untuk menyelesaikan konflik arab-penjajah israel dan akan menentang aneksasi serta aktivitas permukiman israel di Tepi Barat.
Berbanding dengan pemerintahan sebelumnya, pemerintahan Donald Trump menutup mata selama 4 tahun terakhir terkait aktivitas pemukiman israel di wilayah Palestina.
Surat kabar ibrani tersebut menyebutkan bahwa Biden memiliki peran penting dalam pembekuan permukiman di Al-Quds selama pemerintahan Obama berlangsung. Peran tersebut dimainkan saat dirinya menjabat menjadi Wakil Presiden Barrack Obama dan mengunjungi penjajah israel pada tahun 2010. Otoritas kota penjajah israel di Al-Quds mengatakan bahwa sedang bekerja mendorong seluruh proyek pembangunan di seluruh kota Al-Quds untuk menambah pasokan unit tempat tinggal, lapanga kerja dan hotel di Al-Quds. (wm)