halopalestina.com – Palestina. Surat kabar penjajah israel melansir calon Presiden AS dari partai Demokrat, Joe Biden jika ditetapkan sebagai pemenang dan dapat menduduki Gedung Putih, maka permasalahan Palestina akan kembali ke dalam agenda, seperti yang dilansir oleh laman situs arabi21.com, Kamis (5/11/2020).
Surat kabar Ibrani Yediot Ahronoth menyebutkan bahwa Joe Biden akan menangguhkan apapun kesepakatan normalisasi yang baru antara negara-negara arab dengan “arab” dengan Tel Aviv. Surat kabar ini menuliskan bahwa Trump telah memberikan 3 kesepakatan dengan penjajah israel dan Biden siap membatalkan 3 kesepakatan tersebut.
Sebagai seorang israel wajib bagi kita untuk melihat pemilu tersebut dari sudut pandang kami dan Trump adalah teman yang dibutuhkan. Dia menegaskan bahwa tidak ada kemenangan yang besar terhadap Biden merupakan hal yang mengejutkan bagi para ahli politik israel. Hal tersebut sehubungan dengan hasil poling jajak pendapat yang menunjukkan kemenangan yang sangat menentukan untuk Biden.
Surat kabar tersebut memuji Trump sebagai bintang dalam bintang bagi politik israel dan berhasil dengan cara yang luar biasa dalam hal ini. Surat kabar ini mengatakan bahwa mantan Presiden Demokrat Barrack Obama memenangkan hadiah nobel perdamaian, meskipun tidak membawa perdamaian dimanapun di dunia ini. Obama telah menikmati popularitas besar antara orang-orang Amerika dan media-media massa dan tidak membantu israel sama sekali.
Trump membawa penjajah israel kepada 3 kesepakatan damai dengan negara-negara arab dan mengabaikan orang-orang Palestina yang menolak. Surat kabar ini menjelaskan bahwa “sejak bertahun-tahun lalu, semua orang mengatakan bahwa perdamaian dengan negara-negara arab tidak mungkin selama perjuangan Palestina berlanjut. Namun, Trump berhasil mewujudkan hal itu dan dia tidak mendapatkan nobel perdamaian.
Surat Kabar penjajah israel ini menekankan bahwa, Trump merupakan presiden AS satu-satunya dari sejarah panjang pemimpin AS yang membuat janji serupa untuk benar-benar memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Al-Quds. Disamping itu, Trump merupakan orang pertama yang mengakui Al-Quds sebagai ibukota penjajah israel dan kedaulatan penjajah israel di Dataran Tinggi Golan.
Dalam surat kabar tersebut tertulis “Trump mungkin tidak memberi lampu hijau bagi aneksasi permukiman yahudi israel di Tepi Barat, namun, dia telah menghentikan penolakan pembangunan permukiman yahudi israel di wilayah tersebut.”
Biden dan para pendukungnya, menunggu perhitungan suara di negara bagian Nevada. Hal tersebut karena, hanya membutuhkan 6 suara di electoral collage untuk mendapatkan batas minimal kursi untuk menenang. Batasan minimal tersebut yaitu 270 kursi. Di sisi lain, Presiden Republik Donald Trump menurut hasil awal memiliki suara 214 kursi electoral collage dan negara bagian Pennsylvania (20 kursi), Georgia (16 kursi), Carolina Utara (15 kursi) dan alaska (3 Kursi). (wm)