Palestina – Gerakan Internasional untuk Membela Anak-Anak Palestina menyebutkan bahwa, pasukan penjajah israel melanjutkan kebijakan kejamnya terhadap anak-anak Palestina, seperti yang dilansir oleh laman situs safa.news, Senin (2/11/2020). Kebijakan kejam tersebut berupa penganiayaan dan pembunuhan di luar hukum maupun diluar keputusan pengadilan, ketika dinyatakan bebas dari vonis pengadilan penjajah israel.
Gerakan internasional ini dalam pernyataannya ke Safa, Senin (2/11/2020), mengatakan bahwa pasukan penjajah israel membunuh 7 anak-anak Palestina sejak awal tahun 2020, di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Anak Palestina terakhir yang dibunuh oleh pasukan penjajah israel adalah Amer Abdel Rahim Sanoub (16 tahun) dari desa Yatma, bagian selatan Nablus. Amer Abdel meninggal dunia pada tanggal malam hari tanggal 24 Oktober, akibat pukulan kuat dari anggota polisi penjajah israel.
Menurut informasi yang didapatkan dari meninggalnya Amer Abdel Rahim Sanoub, Gerakan ini menjelaskan bahwa ketika itu, Amer Abdel Rahim ingin berupaya membantu temannya yang berusia 17 tahun. Pertolongan itu ingin diberikan ketika kendaraan temannya mogok di dekat kota Turmus Ayya, bagian timur laut Ramallah.
Gerakan ini menegaskan bahwa tindakan penjajah israel ini dikategorikan sebagai tindakan melanggar hukum internasional. Hal tersebut dikarenakan Amer Abdel Rahim tidak memberikan ancaman terhadap nyawa atau tidak menimbulkan cedera serius.
Dalam laporan investigasi gerakan internasional ini, pasukan penjajah israel terbukti menggunakan kekuatan mematikan terhadap anak-anak Palestina secara sengaja atau di luar hukum. Laporan ini juga merujuk kepada peristiwa anak Palestina bernama Muhammad Matar (16 tahun) dari desa Dair Abu Mashaal, bagian barat laut Ramallah, yang meninggal pada tanggal 19 Agustus 2020. Ketika itu, tentara penjajah israel menembak Matar dan kedua temannya, ketika dekat dengan jalan yang digunakan pemukim yahudi israel di dekat desa tersebut. Tembakan keji tentara penjajah israel ini menyebabkan Matar meninggal dunia dan 2 temannya terluka. Perlu diketahui, bahwa jenazah Muhammad Matar masih ditahan penjajah israel hingga saat ini. (wm)