Al-Quds – Ketua Badan Islam Tertinggi di Al-Quds terjajah sekaligus khatib masjid Al-Aqsha syeikh Ikrimah Sabri, memperingatkan dampak-dampak dan bahaya-bahaya beberapa delegasi arab pengikut normalisasi, ke masjid suci Al-Aqsha dengan pengawalan kepolisian penjajah israel, seperti yang dilansir oleh safa.news, Selasa (21/10/2020).
Syeikh Shabri dalam pernyataan khususnya ke kantor berita “safa”, Rabu (21/10/2020), mengatakan bahwa kunjungan-kunjungan pendukung normalisasi ini salah satu kejahatan normalisasi arab dengan israel yang diperkirakan terjadi.
“Sangat disesalkan bahwa seorang muslim dengan pengawalan kepolisian penjajah isarel masuk ke masjid Al-Aqsha dan itu adalah salah satu contoh pengkhianatan terhadap permasalahan Palestina,” tambahnya.
2 kunjungan delegasi arab ke masjid Al-Aqsha sebelumnya termasuk dalam fasilitas yang diberikan penjajah israel dalam menyerbu masjid Al-Aqsha. Hal tersebut tidak kalah bahaya daripada penyerbuan pemukim dan ekstrimis penjajah israel
Dia menegaskan menolak kunjungan normalisasi ke masjid Al-Aqsha dibawah penjajah israel. Dia menganggap kunjungan ini memberikan legalitas terhadap penjajah israel di kota Al-Quds. Hal tersebut sangat benar-benar ditolak, tegasnya.
Syeikh Ikrimah Sabri menegaskan kunjungan ini tidak akan pernah memberikan legitimasi apapun kota Al-Quds dan Al-Aqsha kepada penjajah israel dan tidak akan pernah mengubah realitas dan karakter arab-islamnya.
Beberapa hari lalu, dua delegasi normalisasi dari UEA dan Oman datang ke Masjid Al-Aqsha dengan pengawalan penjajah israel. Warga Al-Quds menyambut mereka dengan pengusiran dan penghinaan. (wm)