Al-Quds – Juru bicara Asosiasi Tawanan Palestina Abdul Nasser Farwana mengatakan bahwa penjajah israel menangkap lebih dari 120 ribu warga Palestina sejak meletusnya intifadah Al-Aqsha pada 28 September tahun 2000, seperti yang dilansir oleh laman situs safa.news, Senin (28/9/2020).
“Penjajah israel telah menangkap seluruh warga Palestina tanpa terkecuali baik pria maupun perempuan, anak-anak maupun orang tua serta seluruh segmentasi masyarakat dari seluruh provinsi di Palestina”, jelas Farwana dalam laporan yang dikeluarkan badan tersebut terkait 20 tahun meletusnya Al-Aqsha.
“Dalam kasus penangkapan selama 2 dekade terakhir, tercatat sekitar 18.000 anak-anak ditangkap dan ratusan jurnalis, akademis maupun para pemimpin asosiasi”.
Farwana menegaskan adanya keterkaitan antara penangkapan dan penyiksaan. Disemua tempat dan waktu. Semua orang yang pernah mengalami penangkapan pasti telah mengalami penyiksaan baik fisik, psikologis, pelecehan moral maupun tindakan kekejaman yang sangat parah.
Farwana menunjukkan bahwa 102 tawanan Palestina meninggal sejak tahun 2000, tawanan yang baru-baru ini meninggal bernama Dawood Talaat Al-Khatib. Tawanan ini meninggal pada 2 Desember di penjara Aufar. Sedangkan tawanan Palestina lainnya meninggal dunia setelah keluar dari penjara karena penyakit yang diderita di dalam penjara zionis israel. (wm)