Empat tentara israel termasuk seorang perwira tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan pejuang kemerdekaan Palestina di Rafah, selatan Gaza pada Selasa (17/9/2024) sore. Serangan itu menyangkal klaim israel bahwa mereka telah berhasil menaklukkan pejuang kemerdekaan Palestina di wilayah tersebut.
Times of israel melansir pengumuman pasukan penjajah israel bahwa yang tewas adalah tiga tentara berpangkat staf sersan dan satu perwira berpangkat kapten. Perwira tersebut adalah wakil komandan kompi di Batalyon Shaked Brigade Givati, dari Moreshet.
Tentara lainnya yang tewas juga tergabung dalam Brigade Givati. Brigade yang dibentuk pada 1947 itu berperan mengusir penduduk Palestina dalam peristiwa Nakba pada 1948. Dalam insiden yang sama di mana empat prajurit tewas, seorang perwira dan dua prajurit di Batalyon Shaked terluka parah, dan dua prajurit batalyon lainnya terluka sedang.
Kematian mereka menambah jumlah korban israel dalam serangan darat terhadap pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 348 orang. Salah seorang yang tewas juga adalah tentara perempuan yang pertama terbunuh dalam serangan israel ke Jalur Gaza. Dalam insiden terpisah, seorang petugas di Unit Pengintaian Brigade Givati terluka parah akibat tembakan RPG di Rafah.
israel mulai melakukan serangan ke Rafah, menentang peringatan dari berbagai negara, pada Mei 2024 lalu. Daerah ini pernah menjadi rumah bagi sekitar 1,4 juta orang, lebih dari setengah populasi Gaza. Banyak dari mereka mengungsi dari wilayah utara wilayah kantong tersebut setelah israel melancarkan serangan militer menyusul serangan pejuang kemerdekaan Palestina pada 7 Oktober.
Saat ini, Rafah sudah tidak bisa dihuni, bangunan-bangunannya hancur dan menghitam. Hanya gundukan beton dan logam bengkok yang tersisa. Kehancuran yang disebabkan pasukan israel nyaris tidak meninggalkan apa pun lagi.
Sumber: Palestine chronicle