Gaza – 30 September tahun 2000, seorang anak bernama Muhammad Al-Durrah (11 tahun) gugur ditembak oleh tentara penjajah israel di Jalur Gaza. Bapaknya Jamal berupaya melidungi putranya dari hujan peluru juga mengalami luka dalam tragedi tersebut. Hingga kini, pembunuh anak Palestina tersebut tidak pernah diadili.
Pada hari Muhammad Al-Durrah terbunuh, sekelompok orang-orang Palestina menunjukkan kemarahannya dan mendekati pemukiman zionis israel Netzarim di pusat Jalur Gaza. Pada tahun 2000, Jalur Gaza masih mengalami penjajahan oleh zionis israel.
Al-Durrah dan ayahnya mencari perlindungan di belakang sebuah bangunan beton yang kecil, Jamal Al-Durrah berteriak kepada tentara zionis israel untuk menghentikan tembakan kepada anaknya. Tangisannya diabaikan, Muhammad Al-Durrah meninggal dunia dalam pangkuan ayahnya akibat hantaman peluru-peluru penjajah israel.
Gambar-gambar penembakan ini tersebar dan terpublish di sekitar dunia. Namun, tidak ada satupun organisasi internasional yang menyerukan agar pembunuh Al-Durrah harus diadili. Juru bicara Gerakan Keadilan bagi orang-orang Palestina menunjukkan bahwa 19 tahun setelah Muhammad Al-Durrah wafat, pembunuhan anak-anak Palestina masih terus terjadi oleh zionis israel dan mendapatkan pembiaran hukum dari dunia internasional terhadap zioni israel. (wm)
Sumber: middleeastmonitor.com